Minggu, 25 November 2018

Kegiatanku di yayasan Pita Kuning

hai sobat, sahabat, kakak- kakak....

kali ini aku akan membagikan sedikit cerita, entah bermakna atau tidak, tergantung yang ada dibenak kalian, tergantung bagaimana sudut pandang teman - teman. bila ini bermakna saya bersyukur sekali, karena sesungguhnya kegiatan inilah yang membuat saya tidak merasa sendiri di dunia ini.

Dengan tidak sengaja tuhan mengarahkan saya untuk mengikuti aktivitas kerelawanan, Tuhan sudah menuntun saya menjadi seorang relawan sesungguhnya sedari saya sekolah. kegiatan kerelawanan saya pertama kali yaitu adalah pada saat saya bersekolah di SMP Setia Bhakti. Perguruan Setia Bhakti adalah perguruan dibawah perkumpulan keagamaan dan sosial Boen Tek Bio dan Setia Bhakti adalah salah satu sekolah yang mengajarkan nilai - nilai agama Konghucu atau konfusius. Pada waktu itu saya lupa apakah saya dipilih atau saya mengajukan diri untuk membantu membungkus paket-paket sembako di Litang (tempat umat konghucu beribadah) pasar lama yang akan disalurkan kepada keluarga-keluarga kurang mampu. Namun entah mengapa saya begitu bersemangat dan tak kenal lelah dalam membungkus beras, minyak dan kebutuhan rumah tangga lainnya untuk dijadikan paket sembako.

Nampaknya dari sanalah awal mula saya mengenal kegiatan sosial tanpa pamrih, tanpa diminta, kita datang untuk membantu. Dan akhirnya saya lanjut ke SMK Setia Bhakti, pada waktu SMK saya sekolah siang dan kegiatan diluar sekolah lebih banyak pada mengikuti kegiatan - kegiatan yang diadakan oleh sekolah. dan kegiatan kerelawanan saya berlanjut pada saya kuliah. Sahabat karib saya wina mengajak saya untuk menjadi tenaga pengajar kursus gratis di Vihara Nimmala (Boen San Bio) di tahun 2010. lantas saya langsung mengiyakan karena cita - cita saya sedari sekolah menengah atas memang menjadi seorang guru atau pendidik, karena saya senang belajar dan mengajar pada dasarnya, cuma penyakit malas saya terkadang kambuh yang mengharuskan saya belajar SKS alias sistem kebut semalam haha.

Saya mengajar kursus gratis setiap hari minggu pagi sampai siang yang dibagi menjadi 2 shift. Anak- anak yang saya ajar kebanyakan anak sekolah dasar dan terkadang juga smp. Di kursus gratis vihara Nimmala saya mendapatkan banyak kawan - kawan baru dan sampai hari ini kami masih keep in touch. saya mengajar disana dalam kurun waktu 2010 - 2011 dan setelah tahun 2011 kursus dihentikan sementara, saya kurang begitu jelas Namun informasi yang saya dapatkan sekarang kursus sudah berjalan aktif kembali.
Kegiatan belajar mengajar saat kursus

Sebetulnya banyak cerita yang bisa saya bagi saat menjadi pengajar kursus gratis, namun saya tidak mau panjang lebar, karena ingin fokus pada judul hehe.

Tepatnya pada bulan Mei 2017 saya mendaftar untuk menjadi relawan palliative care anak kanker di Yayasan Pita Kuning Anak Indonesia melalui indorelawan.com. setelah saya mengisi formulir pendaftaran secara online, akhirnya saya dipanggil untuk mengikuti training. waktu itu Ega sang koordinator mengundang saya melalui email untuk mengikuti briefing di YPKI dan Training paliatif kanker di Binus university. pada tanggal 21 Juni 2017 saya diterima secara resmi sebagai relawan pendampingan anak kanker dan sampai sekarang sudah 15 bulan saya masih aktif menjadi relawan. Anak penderita kanker yang pertama kali saya dampingi adalah Reza, ia terkena jenis kanker Limfoma dan pertama kali saya visit di Rs Kanker Dharmais kondisinya memang sudah kurang membaik. Saat itu saya bertemu dengan teman 1 kelompok dampingan saya mas Akbar, mas akbar baik dan ramah dalam membimbing saya meskipun kami baru bertemu 1x. itulah pengalaman pertama saya menjadi relawan pendampingan anak kanker, waktu itu saya sulit untuk menggambarkan perasaan yang saya alami, sebetulnya murni karena saya tidak mengalaminya dan saya bukan keluarga reza. Namun saat itu saya hanya bisa memberikan senyuman kepada reza dan menggenggam tangannya. Reza sebetulnya zodiaknya sama seperti saya, dia lahir tanggal 19 september 2001 dan hanya beda 1 hari dari saya yaitu tgl 18. Andai Reza masih ada mungkin kita akan jadi sahabat baik dan teman main yang asyik bagi saya, karena saya tahu karakter orang Virgo itu pendiam dan kurang bisa begitu akrab pada kawan barunya, namun kalau sudah kenal bisa jadi teman yang asyik diajak bicara ??? benar atau gak ya untuk yang satu ini hehe. Ya Reza kembali ke pangkuan sang ilahi kira-kira satu atau dua minggu setelah saya kunjungi. Yang jelas reza sekarang sudah sembuh dan pastinya ia berbahagia diatas sana.

Setelahnya aku lalu mendapat tugas untuk mengantar seorang anak remaja pita kuning yang tinggal di wilayah Legok, Kab. Tangerang, yaitu Ilham untuk mengikuti kegiatan bersama YPKI dan anak - anak penderita kanker lainnya ke Kidzania di pacific place jakarta. 

Pada saat kegiatan di kidzani, ilham berada di kelompok lain yang seumuran dengannya dan aku kebagian keompok anak-anak. Feti adalah salah satu anak pita kuning yang paling kuingat pada kegiatan itu, sebab ia adalah anak yang pendiam dan tidak mau jauh dari kakaknya, namun perlahan tapi pasti kami semakin dekat. Pihak panitia telah mengingatkanku agar memberi perhatian lebih kepada feti karena dia sedang kurang sehat waktu itu. Aku membujuk feti untuk mau digendong tapi feti tetap tidak mau hehe, wajar saja aku bagai orang asing yang ditemuinya ditengah jalan, lalu tiba-tiba mau menggendongnya. 
Feti dan kakak laki-lakinya

Tapi aku senang bisa menjalankan tugasku dengan baik, mengajak anak-anak mengikuti permainan edukatif di kidzania, mulai dari membuat roti, menjadi penari, hingga menjadi pembawa acara TV.
Feti imut-imut menggemaskan


Pada Bulan November 2017 aku akhirnya aktif kembali menjadi relawan pendampingan bagi Ilham bersama teman - teman relawan baru, yaitu Tika dan Lola. sampai hari ini aku masih menjadi kakak pendamping Ilham dalam menjalani hari-harinya melawan kanker, meskipun aku dan ilham hanya bertemu satu minggu sekali atau bisa lebih dari itu apabila Ilham dalam kondisi harus dirawat di rumah sakit untuk membantu orang tua Ilham mengurusi masalah administrasi dan obat di rumah sakit.

Dan itulah kegiatanku menjadi relawan paliatif atau relawan pendampingan bagi anak kanker. Kanker memang jenis penyakit yang belum ditemukan obat secara kuratif atau obat yang bisa menyembuhkan si pasien. Namun yang terpenting bagi si Pasien ada atau tidak adanya obat untuk menyembuhkan adalah semangat untuk hidup menurut saya sangat penting. Semangat untuk hidup menjadi api kesembuhan bagi mereka. Mereka sebetulnya tidak butuh dikasihani, tapi perlu diberikan dorongan semangat baik spiritual ataupun melalui cara-cara yang lain. Saya sendiri memiliki seorang ibu yang menderita kanker otak jenis Glioblastoma yang sudah stadium 4. ibu saya terdiagnosa pada bulan Agustus 2017. Maka dari itu saya terkadang merasa Tuhan seperti sengaja mempersiapkan saya untuk menghadapi penyakit yang diderita ibu saya melalui Pita Kuning. Terkadang ada pergulatan hati saya untuk tidak menjadi relawan pendampingan lagi karena saya harus memotong waktu saya bersama mama meski hanya beberapa jam saja. Namun mama masih tetap mengizinkan saya untuk aktif di pita kuning untuk menjalankan misi sosial ini. Bahkan di saat - saat terakhir ibu saya meninggal saya masih menyempatkan untuk mengantar Ilham ke Net Tv akhir bulan Oktober 2018 untuk mengikuti kegiatan jalan-jalan edukatif karena saya sudah berjanji dengan ilham beberapa hari sebelum ibu saya dirawat karena tidak sadar bahwa saya akan mengantarnya. Waktu itu mama masih dalam keadaan sadar membuka mata namun tidak ada respon di ICU dan ada kakak perempuan saya bisa menggantikan untuk menjaga mama, dan saya sudah pamit ke mama bahwa saya sudah berjanji untuk mengantar ilham dan saya pergi keluar untuk berbuat suatu kebaikan bukan untuk main-main, saya tahu mama mendengarnya dan mama pasti mengizinkan saya untuk melakukan kegiatan tersebut. Keputusan berat memang, disaat orang tua saya sedang kritis, tapi saya tetap memenuhi janji yang sudah menjadi tanggung jawab saya. Namun diakhir perjalanan saya bersama Ilham ke Net TV saya merasa berbahagia, andai saya tidak memenuhi janji saya, Ilham pasti kecewa dan itu akan mempengaruhi psikologi ilham. Setelahnya saya langsung kembali ke rumah sakit untuk melihat mama saya dan tetap berdoa untuk kesembuhan mama, meskipun akhirnya mama harus kembali kepangkuan sang  ilahi 4 hari kemudian.
NET TV bersama Pita Kuning
APK Ilham, Deryl, Yoga, dan Tias beserta kakak relawan

Mungkin cerita mengenai ibu saya "Mama Lani" akan saya ceritakan di lain waktu dengan tema kasih orang tua kepada anaknya. Bukan tanpa perasaan sedih yang luar biasa karena mama saya sedang dirawat di rumah sakit saat mengantar Ilham, penuh pergolakan batin. Tapi saya berusaha untuk tetap tenang dalam doa dan mengantar ilham, mengisi kegembiraan dan saya lihat Ilham menikmati perjalanannya bersama teman-teman sesama penderita kanker. Itulah sekilas cerita kegiatan saya menjadi relawan pendampingan bagi anak kanker di Yayasan Pita Kuning. Banyak pergolakan batin karena saya bertemu dengan orang sakit yang butuh dorongan semangat dan disisi lain saya sedang diuji untuk melakukan itu kepada ibu saya dan jujur itu tidak mudah, karena kita harus melihat orang yang kita sayangi menderita akibat penyakit yang dideritanya, membuat hati ini rasanya dicabik-cabik. Terkadang saya menyesal karena pernah marah kepada orang tua, cepat sedih dan putus asa ketika melihat orang tua saya sakit dan itulah yang saya rasakan sebagai pihak keluarga yang terkadang juga merasakan frustasi karena sudah melakukan yang maksimal namun tetap tidak bisa menyelamatkan orang yang kita cintai. Kembali lagi kedalam lubuk hati yang paling dalam bahwa kita ini makhluk ciptaan manusia, yang ketika penyakit menghampiri kita, kita harus tegar, berusaha dan berdoa untuk kesembuhan, dan apabila Tuhan memanggil, tetap tersenyumlah karena itu merupakan konsekuensi kehidupan, semua yang lahir pasti akan mengalami kematian, sebuah hukum yang tidak dapat ditawar-tawar.

Saya sendiri sedang mempersiapkan tabungan kebaikan untuk suatu masa dimana kematian akan menghampiri saya. Tentu itu suatu hal yang kita sebagai manusia tidak bisa dihindari. saya pun akan seperti ibu dan ayah saya suatu saat akan mengalami tua, sakit dan mati. Maka dari itu saya tidak mau menyia-nyiakan kehidupan ini dengan hanya duduk diam dan menjalani hari-hari tanpa makna yang hanya sekedar mencari kesenangan.

kini saya bersama teman - teman relawan, yaitu tika dan rilia kami melakukan kunjungan pendampingan kepada anak pita kuning satu minggu sekali atau dalam satu periode selama 3 bulan minimal sebanyak 12 x visitasi. saya masih menjalani kegiatan kerelawanan periode ke-3 ( November 2018 - Februari 2019 ) di pita kuning dan semoga bisa terus berlanjut untuk tujuan kebaikan. sebagai seorang Buddhis saya juga selalu melimpahkan kebaikan yang saya perbuat untuk kedua orang tua saya yang telah tiada juga untuk sanak keluarga, leluhur yang telah tiada agar mereka selalu berbahagia sadhu sadhu sadhu. 

saya juga mau share beberapa kegiatan - kegiatan kami sebagai relawan pendampingan, apa sih yang kami lakukan sebetulnya setiap minggu sebagai berikut :
 Merayakan ulang tahun Ilham yang ke-17
Tika, Yosep, Ilham, Lola, Rilia, dan Devita
Ilham bersama bapak dan emaknya 
Kasih orang tua sepanjang masa
Bantuin bikin tugas sekolah
Update status kesehatan Ilham dan mengantarkan paket vitamin dari Pita Kuning
yang pastinya NOBAR hehe, Ilham habis ini mau Nonton Suzanna semoga jadi jangan ngacir ya !
Dan kami selain melakukan visitasi di rumah Ilham, kami juga melakukan pendampingan di rumah sakit.

Foto - foto yang saya post diatas semuanya pasti tersenyum, padahal sebetulnya banyak foto dimana Ilham merengek kesakitan dan menangis karena penyakit yang dialaminya. Namun saya tidak ingin mengupload foto - foto yang sedih itu, kesedihan adalah realita kehidupan, harus dihadapi memang dan bukannya kita hindari, tapi jangan karena kesedihan, suka cita menjadi sirna, percayalah bahwa sinar harapan masih bisa menyala. Semoga kita semua juga dapat menjalani kehidupan ini dengan penuh semangat ditengah gejolaknya permasalahan yang akan selalu kita temui. Tentunya segala macam kegiatan yang kita lakukan juga harus selalu diiringi dengan doa, terlepas agama anda apa, yang penting tujuan berdoa adalah untuk ujaran cinta kasih dan kebaikan bagi kita semua. Semoga saya sebagai relawan pendampingan anak kanker dapat terus melakukan kegiatan positif ini dengan tulus, ikhlas dan untuk tujuan kebaikan yang hakiki. Dan bagi kalian yang mungkin memiliki niat tulus dan waktu untuk menjadi relawan pita kuning atau mau berdonasi menyisihkan sebagian penghasilannya untuk anak - anak penderita kanker, kalian bisa mencari tahu informasi tersebut di website http://pitakuning.or.id/ 

Salam lestari
salam sejahtera
semoga semua selalu berbahagia



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri yang Diunggulkan

Kesehatan Jasmani dan Kecencerungan Kriminal

Kesehatan Jasmani dan Kecenderungan Kriminal  dikutip dalam buku "Bagaimana Mengatasi Kesulitan Anda" Karangan Ven.K.Sri Dham...