Rabu, 27 Maret 2019

Rapat Perdana Pengurus Walubi DPD Kota Tangerang

Salam sejahtera buat kita semua, kali ini saya ingin sedikit berbagi mengenai kegiatan saya di hari minggu, tanggal 24 Maret 2019, yaitu rapat Perwakilan Umat Buddha Indonesia Dewan Perwakilan Daerah Kota Tangerang. Sebelumnya kenapa saya ingin berbagi cerita ini karena ini adalah kali pertama saya berorganisasi dalam kurun waktu 5 tahun terakhir. Namun ini sangat berbeda dengan 5 tahun yang lalu saya berorganisasi.

sedikit cerita sejak tahun 2008 tepatnya saat pertama kali kuliah sampai lulus kuliah saya hanya memiliki satu organisasi, yaitu Mahasiswa Pecinta Alam, mulai dari mengikuti pendidikan dasar lalu menjadi anggota muda selama satu tahun dan mengikuti masa bimbingan gunung hutan, lalu saya dilantik menjadi anggota tetap pada tahun 2009. Saat di Mapala banyak kegiatan yang dilakukan, untuk kegiatan internalnya sendiri Mapala UPH memiliki beberapa kegiatan inti, yakni Seleksi anggota mapala, pendidikan dasar mapala, pelatihan kemampuan teknis pencinta alam, masa bimbingan, PENA (Pendidikan Akhir), Ekspedisi pendakian, dan aksi cepat tanggap bencana alam yang dikhususkan bagi anggota pencinta alam UPH bersama para relawan kampus, dan juga ada event-event yang diselenggaran oleh mapala untuk mahasiswa umum seperti pendakian gunung, pelatihan-pelatihan dasar gunung hutan, kegiatan-kegiatan bertema lingkungan seperti green movement, workshop 3R, Garage Sale, Hand Me Down Book Store (Stand Buku second khusus mahasiswa UPH) workshop sepeda, pendakian bersama mahasiswa uph, Fun & Eco Trip, KOPHI (Koalisi Pemuda Hijau Indonesia), dan Earth Hour. Pada periode kepengurusan 2011 - 2012 saya dipilih secara musyawarah menjadi ketua umum dan mengadakan kegiatan-kegiatan internal dan eksternal, salah satu kegiatan yang tidak akan pernah saya lupakan adalah Earth Hour 2012, karena mungkin Mapala UPH yang pertama kali mematikan lampu disekitaran kampus UPH dan super mall karawaci saat berlangsungnya Earth Hour 2012. Kegiatan Earth Hour tersebut tidak sekedar hanya mematikan lampu saja, kita juga mengadakan Talk Show mengenai Earth Hour, kampanye sosial media,  kampanye interaktif class to class, dan yang paling sulit adalah mengajak mitra usaha disekitar Lippo Village untuk ikut serta dalam Earth Hour 2012. Kegiatan EH 2012 sendiri pernah diliput oleh Koran Satellite News pada EH 2012.

Mahasiswa UPH yang terdiri atas anggota Mapala UPH dan Volunteer EH berkumpul bersama didepan Gedung A (Perpustakaan UPH) mematikan lampu di Universitas Pelita Harapan dan kawasan Supermall Karawaci pada tahun 2012 sebagai bentuk kampanye ramah lingkungan untuk menggunakan listrik secara bijak, karena masih banyak masyarakat dipelosok pedesaan yang belum memiliki akses listrik. 
Foto bersama setelah acara Talk Show Earth Hour 2012 bersama Kak Gina, Koordinator EH Tangerang
Foto saya saat sedang mengisi acara talk show Earth Hour 2012, mengajak mahasiswa untuk ikut berpartisipasi mematikan lampu selama 1 jam sebagai bentuk gerakan melawan perubahan iklim

Saya bersyukur bisa menjadi bagian dari organisasi Mapala UPH sebab bagi saya penuh perjuangan untuk membangun sebuah organisasi yang personilnya tidak banyak, namun meskipun anggotanya tidak sebanyak BEM, kami memiliki rasa solidaritas dan loyalitas yang tinggi. Bersyukurnya Mapala UPH masih ada hingga sekarang, tentunya karena hasil jerih payah senior terdahulu yang telah memberikan pendidikan organisasi yang baik. Di Mapala UPH saya belajar untuk berorganisasi, belajar soft skill yang tidak diajari di ruang kelas, belajar memahami dan menghargai kehidupan, belajar sikap mental, belajar menghadapi masalah, belajar untuk tetap bisa berpikir jernih dalam situasi apapun. Nah kegiatan Mapala saya terus berlanjut sampai lulus kuliah dan bekerja sebagai pegawai swasta di salah satu perusahaan multi nasional di Tangerang. Dalam kurun waktu 2012 sampai 2014 saya aktif di organisasi Mapala Se-Tangerang. Mapala Se-Tangerang waktu itu sering mengadakan Latihan Gabungan bersama untuk semua divisi, baik gunung hutan, ORAD, dan Rock Climbing. Setelah 2014 saya mulai mengendorkan kegiatan-kegiatan di Mapala karena saya sudah menyerahkannya kepada junior-junior, tetapi saya masih suka mengikuti kegiatan tahunan mapala seperti pendidikan dasar dan masa bimbingan apabila memang waktunya pas.

Kembali ke cerita sesungguhnya yang ingin saya bagi, yang tadi hanyalah intro bahwa saya sudah lama sekali tidak masuk dalam dunia organisasi. Anehnya organisasi yang saya terlibat saat ini adalah bukan organisasi pencinta alam, namun organisasi keagamaan, yakni Walubi Dpd Kota Tangerang. Bagaikan sebuah ungkapan "Padi semakin berisi  semakin merunduk" atau artinya orang semakin pandai akan semakin rendah hati, kalau menurut pemahaman saya bahwa umur saya akan semakin bertambah tua, sudah seharusnya saya lebih bijak, lebih rendah hati dan lebih dekat dengan tuhan untuk meningkatkan keyakinan dan kebijaksanaan hehe. Saya sendiri bisa terlibat dikepengurusan Walubi dpd Kotang berkat tawaran dari wakil ketua Walubi Dpd Kotang, yaitu Bpk, Herman, SE yang juga teman saya di komunitas sosial OTR. Saat ditawari untuk menjadi sekretaris, saya tidak berpikir panjang dan langsung mengiyakan, karena dalam hati saya, apabila ada kesempatan berbuat baik untuk memuliakan mendiang orang tua saya, saya tidak boleh lewatkan.

Tgl 24 Maret 2019 kemarin adalah rapat perdana Walubi Dpd Kota Tangerang, dalam susunan kepengurusan saya menjabat sebagai Wakil Sekretaris Dpd Kota Tangerang, Wah sekretaris suatu pekerjaan yang belum pernah saya pegang, karena dulu sewaktu berorganisasi di kampus saya punya sekretaris (sombong dikit boleh donk ! haha) dan sekarang giliran saya menjadi sekretaris hehe. Karena saya menjabat wakil sekretaris bersama Ibu. Suliani Godjali yang sebagai sekretaris, maka pada waktu rapat tersebut saya bertugas untuk membuat notulen rapat.

Rapat Walubi Dpd Kotang tersebut membahas mengenai susunan kepengurusan yang telah dibentuk, pembahasan tugas setiap bidang, pembahasan program kerja setiap bidang dan pembahasan program utama Walubi Dpd Kotang. Walubi Banten sendiri yang diketuai Oleh Bpk. Ricky Tansil menyampaikan bahwa program kerja semua dpd walubi berfokus pada tida bidang, yaitu : pendidikan, moral dan kebajikan generasi muda dan ekonomi kemitraan. 

Pada pemabahasan rapat tersebut juga ada salah satu pernyataan menarik yang saya ingat, pernyataan tersebut dikemukakan oleh bpk. Sudady Lawita bahwa Walubi yang sekarang harus dijadikan suatu wadah yang benar-benar menjadi perwakilan seluruh umat Buddha di Indonesia, tidak lagi mengkotak-kotakan sekte, dapat memupuk persaudaraan dan persatuan diantara aliran dalam agama Buddha, meskipun alirannya berbeda Namun tetap memiliki satu guru agung yaitu Sang Buddha sendiri. Walubi Banten sendiri memiliki beberapa kegiatan yang akan diselenggarakan pada tahun 2019 ini, yakni bersih-bersih taman makam pahlawan, pindapatta masal, dan gempita waisak, dimana saya ikut serta dalam kepanitiaannya.
 Dari kiri ke kanan
Bpk. Herman, SE (Wakil ketua 1), Bpk, Tan Kim Eng (Ketua walubi kotang), Bpk. Sudady Lawita (Wakil Ketua 2), Ibu, Suliani (Sekretaris), dan saya Kurnia/Yosep Cahyadi sebagai wakil sekretaris.

Para peserta rapat yang juga merupakan pengurus dari Walubi Dpd Kota Tangerang. Mereka semua dari berbagai kalangan, ada yang berprofesi sebagai dokter, Romo pandita, dosen, karyawan dan lain-lain. 

Ya itulah sekilas cerita mengenai organisasi yang baru saya jalani sejak Maret 2019 ini, semoga membawa berkah bagi saya, keluarga dan kita semua khususnya umat Buddha di Kota Tangerang dan Provinsi Banten. Semoga saya dapat menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya, menjalankan amanah yang diberikan ini bukan untuk gaya-gayaan, karena melihat umur saya ini sudah cukup tua dan mau kepala tiga, jadi saya harus lebih dewasa dalam berorganisasi. Semoga dari organisasi yang saya jalani ini dapat membuat saya menjadi seorang individu yang lebih bijak, rendah hati, tidak sombong, dapat mengenal ajaran sang Buddha lebih baik lagi, sehingga setidak-tidaknya dapat bermanfaat bagi batin saya dalam kehidupan sehari-hari dan juga keluarga. 

Sebagai penutup tentunya kami berfoto bersama dulu bersama pengurus Walubi Dpd Kota Tangerang
Foto By Romo Arfan Lauw.

Apabila ada seputar pertanyaan mengenai kegiatan Walubi di Kota Tangerang, bisa mengirimkan pertanyaan ke email dibawah ini.

sabbe satta bhavantu sukhitatta
Semoga kita semua berbahagia
Mettacitena
Dengan Penuh Cinta Kasih,

Kurnia Yosep Cahyadi




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri yang Diunggulkan

Kesehatan Jasmani dan Kecencerungan Kriminal

Kesehatan Jasmani dan Kecenderungan Kriminal  dikutip dalam buku "Bagaimana Mengatasi Kesulitan Anda" Karangan Ven.K.Sri Dham...