Jumat, 23 Mei 2014

Thomas dan Uber Cup 2014

Baru saja saya menonton tayangan olahraga Thomas dan Uber Cup 2014 di Net TV yang mulai pukul 19.30 dan gara - gara nonton itu saya jadi Galau, wah koq galau sih, kaya patah hati aja lu cep!, btw kada orang-orang memanggil gw ocep, dan ngomong - ngomong soal Galau nonton bulu tangkis, yah saya memang pencinta dan penikmat tayangan bulu tangkis, tapi kalo disuruh main saya kurang jago, mungkin cocoknya jadi komentator sajalah !.

Yah begitu deh, hasil Semifinal Thomas Cup 2014, Indonesia kalah 3 - 0 sama Malaysia, musuh bebuyutan Indonesia disemua sektor...mau olahraga, pariwisata, sampai dengan urusan kelapa sawit. pertandingan pertama Tunggal putra antara Lee Chong Wei dengan Tommy Sugiarto, awalnya Tommy bisa mengimbangi dan sempat unggul sampai 5 poin, namun dasar LCW si tua - tua keladi, padahal umurnya sudah 32 tahun, dan si Tommy terpaut 5 tahun, kukira pastilah LCW tenanganya sudah makin loyo tapi tetap saja pengalaman dan ketenangannya bermain membuat set pertama dimenangkan olehnya, set kedua Tommy malah main makin bikin hati tidak tenang, banyak melakukan kesalahan sendiri seperti pukulan - pukulan yang melebar, akhirnya LCW menang straight set.

Pertandingan kedua Rangkin dunia No.1 M.Ahsan dan Hendra Setiawan melawan Tan Boon Hong, Hong thien Hauw, saya kira diatas kerta pasangan Indonesia Rangking 1 dunia pasti bisa menang melawan pasangan malaysia yang belum ada rangking ini karena baru saja dipasangkan. Set pertama Ahsan/Hendra ketinggalan duluan 4 poin, memang sejak dulu pemain bulu tangkis Indonesia selalu ketinggalan panasnya kalo bermain diawal, sampai pada kejar - kejaran poin dan akhirnya dimenangkan oleh pasangan Malaysia. Set kedua Ahsan/Hendra begitu percaya diri, pasangan Malaysia dihajar habis terus - terusan ketingalan poin dengan interval yang lumayan jauh, set kedua dimenangkan oleh Ahsan/Hendra. Set ketiga yang merupakan set penentuan harusnya ini harapan Indonesia untuk mengejar ketertinggalan skor menjadi agregat 1 - 1, Namun sayang kejar mengejar poin terus terjadi sama seperti set pertama dan diakhir penentuan terjadi deuce 20 - 20, harapan terjadi ketika poin menjadi 21 bagi Indonesia, dan tinggal 1 poin lagi akan dimenangkan oleh Indonesia, namun sial bagi Indonesia ketika smash tanggung yang dilakukan Ahsan berhasil dibalikan oleh hong thien hauw, saya kira dia membalikan smash tersebut between the legs seperti Sigit Budiarto, dan Ahsan terkecoh, dibalikan oleh Hendra dari belakang Namun sayang kok tidak sampai net. Akhirnya poin berhasil disamakan oleh Malaysia menjadi 21 - 21, wates kejadian tersebut, Malaysia berhasil mencuri poin sampai berakhir pada kemenangan di set ketiga dan menambah poin tim Thomas Malaysia atas Indonesia menjadi agregat 2 - 0. Harapan masih ada pada tunggal kedua yaitu Hayom yang akan melawan Chong wei feng, Namun dasar hati saya yang kurang srek melihat hayom bermain, Karena berdasarkan pengalaman Hayom kurang punya mental yang bagus jika bermain dalam beban, apalagi sudah ketinggalan 2 - 0, dan benar saja hayom kalah dari Chong wei feng straight set. Akhirnya berakhir perjalanan Tim Thomas Indonesia di ajang Thomas cup 2014.

Menurut analisis saya, Indonesia kalah karena faktor kegugupan dan kurang ketenangan, karena secara teknis permainan kita ada diatas Malaysia, Malaysia jauh lebih tenang dalam bermain, dan mungkin karena ada senior mereka Lee chong wei yang masih bermain dan mampu memberikan penyemangat bagi junior - juniornya. Semoga next event kedepan semakin banyak gelar yang dimenangkan oleh atlit bulu tangkis Indonesia, kalah menang itu biasa dalam olahraga, yang terpenting ada pegang tehuh sportifitas dan respect.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri yang Diunggulkan

Kesehatan Jasmani dan Kecencerungan Kriminal

Kesehatan Jasmani dan Kecenderungan Kriminal  dikutip dalam buku "Bagaimana Mengatasi Kesulitan Anda" Karangan Ven.K.Sri Dham...