awal mula saya mengenal donor darah adalah waktu smk tingkat akhir saat ada kegiatan donor darah di sekolah, tetapi waktu itu saya belum diizinkan donor darah karena tekanan darah saya rendah. Akhirnya saat kuliah keinginan untuk donor darah bisa tercapai, saat itu BEM mengadakan kegiatan donor darah. Hingga saat ini saya rutin berdonor darah dan bahkan dalam setahun saya bisa 5-6 kali donor darah, kok bisa ? karena saya sudah cukup sering donor darah, maka pihak PMI mengizinkan saya dapat mendonorkan darahnya setiap 61 hari dan belum termasuk donor darah apheresis. Namun pertama kali saya donor darah adalah bukan saat di kegiatan BEM tersebut, namun justru kejadian tersebut terjadi pada tahun 2010 ketika saya menemani ayah yang sedang dirawat di rumah sakit medistra di daerah kuningan. Ketika saya sedang duduk di lounge tempat keluarga menunggu pasien, tiba-tiba saya didatangi oleh seorang perempuan yang berpakaian rapih ala eksekutif muda dan menanyakan saya, bapak golongan darahnya apa ? dan serentak saya bilang golongan darah saya B rhesus positif, si ibu tadi lalu kembali bertanya dan menjelaskan bahwa ternyata atasannya yang merupakan WNA asal korea sedang di ruang operasi dan membutuhkan kantung darah golongan B, alasannya PMI setempat sedang kehabisan stok darah golongan B, lalu dia bertanya apakah saya bersedia untuk menyumbangkan darah saya, dan waktu itu saya bersedia meskipun saya sadar bahwa saya belum pernah donor darah sekalipun. Akhirnya saya langsung diantar menemui perawat dan perawat meminta izin kepada saya untuk mengambill darah saya. Karena saya memiliki niat untuk berbuat baik, rasa takut itu tiba-tiba hilang, memang awalnya deg-degan ya, takut pasti ada, membayangkan saja tertusuk jarum rasanya perut ini sudah linu pada waktu itu. Namun karena saya sendiri punya ayah yang sedang sakit waktu itu dan saya anggap saja berbuat baik demi kesembuhan beliau. Akhirnya pengambilan darah untuk transfusi ke WNA korea itu berjalan dengan lancar, saya tidak merasakan sakit sama sekali, hanya seperti digigit semut saja hehe. Selesai donor darah saya langsung kembali masuk ke kamar perawatan ayah saya, lalu selang beberapa menit ibu eksekutif tadi mengetok-ngetok pintu kamar perawatan dan mengucapkan terima kasih kepada saya dan berniat untuk memberikan secarik amplop putih kepada saya, tentu saya tahu itu isinya pasti uang dan dengan tenang saya menolak pemberian amplop tersebut, karena saya melakukan perbuatan tadi bukan karena atas dasar iming-iming uang tetapi atas dasar "Kemanusiaan".
Nah itulah sekilas cerita awal kisah saya pertama kali donor darah, cukup menarik bukan ? darah yang pertama kali saya berikan bukan kepada Palang Merah Indonesia, tetapi malah kepada warga negara asing asal Korea Selatan. Dan akhirnya sejak tahun 2010 saya sudah rutin menjadi pendonor aktif. sekarang saya mendonorkan darah langsung ke PMI Kota Tangerang dibelakang Lapangan Ahmad Yani atau alun-alun Kota Tangerang.
Ini kartu donor yang cukup tua dan terbitan PMI Kabupaten Tangerang, dulu saya cukup lama donor darah di PMI Kabupaten Kotang dan setelah PMI kabupaten Kotang berpindah tempat, saya pindah ke PMI Kota Tangerang yang jaraknya cuma sekitar 50 meter dari PMI Kabupaten Kotang.
Nah ini jumlah donor darah yang sudah saya lakukan, ini bukan mau nyombong yaa, hanya sekedar sharing saja hehe, mungkin bisa menginspirasi buat teman-teman yang baru mau menyumbangkan darahnya.
Jadi buat teman-teman yang belum pernah donor darah, ayo segera lekas sumbangkan darah anda ya !, karena donor darah itu memiliki banyak manfaat baik buat kesehatan kita dan juga untuk menolong sesama yang membutuhkan. PMI sendiri memang tidak memberikan harga untuk kantung darah yang mereka peroleh, tapi biaya yang dikeluarkan oleh pasien untuk darah tersebut adalah sebagai ganti biaya pengelolaan darah. Segera langsung datang ke PMI terdekat, jangan malu-malu, petugas PMI sangat welcome dan ramah apabila anda bilang mau donor darah dan mereka akan melayani anda dengan tulus sebagaimana anda yang penuh tulus ikhlas ketika menyumbangkan darah.
Donor darah untuk kesehatan anda yang untuk kebaikan anda sendiri, donor darah juga untuk kepentingan kemanusiaan, menolong sesama tanpa pamrih. Dan tentunya donor darah juga memiliki beberapa persyaratan dan kondisi yang harus dipenuhi agar anda bisa mendonorkan darah secara maksimal dan itu tidak perlu saya post disini karena anda bisa langsung datang ke PMI terdekat untuk berkonsultasi mengenai hal tersebut atau surfing di internet. Saya harap anda juga jujur ketika menjawab pertanyaan-pertanyaan didalam form donor darah yang harus anda isi ketika mau mendonorkan darah, seperti pertanyaan apakah anda sehat hari ini ?, apakah anda minum obat yang mengandung aspirin dalam 3 hari terakhir, apakah anda tidur dengan cukup 5-6 jam semalam ?, dan lain sebagainya. Janganlah kita mendonorkan darah hanyalah dengan tujuan mengejar piagam penghargaan, karena itu hanya akan meningkatkan keegoan semata dan kesombongan. Saya sendiri malah tidak pernah mendapatkan piagam dari PMI padahal saya sudah lebih dari 25x donor darah dalam 9 tahun terakhir. Tapi tidak masalah bagi saya, karena tujuan saya berdonor darah bukanlah itu, tetapi untuk mengetahui kondisi kesehatan saya, untuk kesehatan saya sendiri agar terhindar dari penyakit-penyakit seperti kanker dan jantung serta yang paling utama untuk tujuan kemanusiaan karena satu kantung darah dapat menyelamatkan 3-6 orang pasien berbeda. Dan pada tanggal 28 Maret kemarin adalah donor darah saya yang sudah ke 18 x di PMI Kota Tangerang dan kemarin durasi pengambilan darah saya untuk 450cc kantung darah hanya memakan waktu 5 MENIT 5 DETIK yang notabenenya donor darah memakan waktu 7-15 menit, lalu petugas donor mengatakan bahwa saya pemegang rekor di Kota Tangerang untuk durasi tercepat pengambilan darah.
Saya juga sudah mendaftarkan diri untuk menjadi pendonor apheresis. Apa itu donor apheresis, donor apheresis adalah donor darah, dimana komponen darah yang diambil hanyalah komponen trombositnya saja, sehingga bagian komponen darah yang tidak diperlukan akan dikembalikan ke tubuh si pendonor. Nah siapa yang membutuhkan komponen darah trombosit itu, karena saya adalah relawan pendampingan anak kanker, saya memahami bahwa banyak pasien kanker yang membutuhkan kantung darah apheresis untuk transfusi mereka, seperti contohnya pasien penderita kanker darah atau leukimia. Sampai saat ini sih saya belum mendapatkan panggilan donor darah apheresis karena kata perawat PMI harus menunggu antrian. Tapi kedepannya saya akan coba mengunjungi rumah sakit dharmais untuk mendaftar sebagai pendonor apheresis ke bank darah Rumah Sakit Dharmais. Tapi yang jelas bersabar saja, sambil menjaga tubuh ini agar tetap sehat dan bisa donor darah rutin setiap 2-3 bulan sekali.
Semoga cerita mengenai kisah saya mengenal donor darah dan sampai sekarang sudah menjadi kebiasaan rutin ini bisa menjadi pengetahuan dan bahkan inspirasi ya buat para pembaca. Intinya donor darah itu tidak sakit koq dan banyak sekali manfaatnya, salah satunya kita dapat terhindar dari penyakit-penyakit berat seperti stroke, gagal jantung, kanker, dan lain sebagainya. Maka dari itu mari kita budayakan hidup sehat dengan donor darah :)
Kurnia Yosep Cahyadi