-AKU-
Aku insan biasa
Aku yang penuh noda
Hidup mengembara, dari masa ke masa
Aku makhluk biasa
Hidup di dunia fana
terkadang bahagia, kadang penuh dukha
akan kemanakah...arah langkah kita...
Hidup penuh cinta pasti kan bahagia...
semua yang terjadi....dalam hidup ini
karna karma diri, karna tekad hati
-SADARLAH-
Dunia ini tiada kekal adanya
yang nampaknya indah, nantikan tiada
sesungguhnya kita hidup di alam fana
semua kan berubah, mengikuti putaran dunia
yang kaya, jangan tinggi hati
yang lemah, jangan rendah diri
sesungguhnya hidup di bumi, adalah satu perjuangan
Sadarlah....wahai manusia di dunia
dengan segala kekurangan, luruskan hidupmu...
sadarlah...wahai manusia di dunia
dengan segala kelemahan, bersihkan hatimu...
Nah..kalau sudah dibaca, mari kita bedah, mari kita telaah, mari kita resapi setiap kata dari lirik lagu diatas, lagu diatas menurut saya cukup universal dan bisa didengar lintas agama, karena menurut saya lirik lagu diatas bukan soal agama, bukan soal ketuhanan, bukan soal neraka atau sorga, tapi lagu diatas berbicara mengenai sifat kehidupan yang terjadi kepada setiap insan di dunia, yaa setiap insan ! bukannya hanya manusia loh, tapi seluruh makhluk hidup termasuk binatang. Kita bahas sifat kehidupan dulu yaa, apasih sifat kehidupan itu, mungkin ada yang bilang sifat kehidupan itu penuh dengan kesenangan duniawi dan kesedihan, coba kamu lihat sifat kehidupan di palestina, pasti menyedihkan dan terkesan penuh kemarahan, setiap hari dijatuhi bom dan timah panas, tapi berbeda dengan sifat kehidupan di tempat lain, sebut saja di Kota Las vegas atau Monako yang penuh dengan kesenangan duniawi, pastinya sangat jauh berbeda dengan kehidupan di palestina. Dari sana saja kita sudah bisa menarik kesimpulan bahwa sifat kehidupan itu ada perbedaan, tidak pasti, dan berubah. Selalu berubah, sifat kehidupan erat dengan hukum perubahan yang terus mengelilingi kita, andai manusia tidak bisa menerima perubahan tersebut, ia akan menjadi kecewa, sedih, stress, marah dan tidak bisa menerima kehidupan...akhirnya timbul penderitaan, karena tidak bisa menyadari adanya perubahan dalam hidup.
Tidak usah cukup berpanjang lebar mengenai contoh perubahan hidup, saya pun bisa dijadikan contoh, saya yang tadinya memiliki orang tua yang lengkap, namun begitu cepat dalam kurun waktu 14 bulan kedua orang tua saya telah tiada dua-duanya. Begitu berat hukum perubahan yang harus saya terima, namun seperti lirik lagu AKU oleh Joky :
Hidup mengembara, dari masa ke masa
Aku makhluk biasa
Hidup di dunia fana
terkadang bahagia, kadang penuh dukha
akan kemanakah...arah langkah kita...
Hidup ini fana, tidak kekal...
kita akan terpisah dari orang yang kita cintai
kita harus menyadari itu
dengan kita bisa menyadari...harapannya kita bisa menerima
menyadari bahwa semua yang terjadi itu karena karma kita masing-masing
kehidupan yang kita hadapi saat ini sesungguhnya kosong, tidak ada apa-apanya
sama seperti diri kita ini sebetulnya kosong atau tanpa inti (anatta) tidak ada aku dalam diriku
karena kalau kehidupan saja bisa berubah, maka aku juga akan berubah, aku bisa tua, aku bisa sakit, aku akan mengalami kematian.
dikutip dari buku kehangatan keluarga (world-PEC , hal.81) Anatta (tanpa inti) artinya segala sesuatu di dunia ini tidak ada yang memiliki inti. Kita sendiri pun tidak akan mampu untuk memerintah tubuh yang kita miliki ini, terutama dalam hal mengatasi masalah usia tua, sakit dan kematian. Kita harus dapat menyadari bahwa tubuh yang dianggap milik kita ini hanyalah terdiri dari beberapa bagian tubuh, yang terdiri dari daging, darah, tulang, urat, kulit, dan unsur-unsur tubuh lainnya. Tetapi itu bukanlah diri kita yang sesungguhnya; itu hanyalah rangkaian tubuh yang sifatnya sementara dan akan mengalami perubahan dari waktu ke waktu sampai akhirnya mengalami kelapukan, karena tubuh ini sesungguhnya bukanlah milik kita selamanya.
Apabila kita tidak memahami konsep anatta atau tanpa inti, niscaya kita akan selalu diliputi oleh penderitaan meskipun saat kita dihampiri kebahagiaan. kenapa bisa ?, karena kebahagiaan itupun tidak kekal, disaat kita bahagia, bersiaplah untuk menghadapi penderitaan. Lanjut ke bedah lagu ke dua, yaitu Sadarlah By Jocky ada hubungannya dengan pembahasan penderitaan.
Sesungguhnya hidup di bumi, adalah satu perjuangan
Sadarlah....wahai manusia di dunia
dengan segala kekurangan, luruskan hidupmu...
sadarlah...wahai manusia di dunia
dengan segala kelemahan, bersihkan hatimu...
Tadi sudah dijelaskan bahwa keadaan hidup datang silih berganti, entah itu kesedihan, kekecewaan atau kesenangan dan kebahagiaan. Maka sesungguhnya hidup di bumi adalah suatu perjuangan, perjuangan yang sungguh berat apabila kita tidak menjaga tubuh baik jasmani dan batin dengan baik. Maka itu dengan segala kekurangan, kita harus luruskan hidup kita, dengan banyak melakukan perenungan mengenai ketidakkekalan itu, kalau saya melakukan perenungan ketidakkekalan itu dengan cara bermeditasi untuk mengikis sedikit demi sedikit kekotoran batin dalam diri ini, untuk membersihkan hati ini dari segala keakukan, keegoisan, kebencian, kedengkian, kekecewaan dan memperbanyak pancaran cinta kasih bagi semua makhluk hidup, tentu tujuannya adalah untuk kebahagiaan yang hakiki dan terbebas dari penderitaan.
Dengan demikian semoga bedah lagu AKU dan SADARLAH oleh joky ini dapat diresapi dan direnungi dengan sunguh-sungguh, karena bisa terlahir kedunia adalah suatu karma baik dan tentu butuh perjuangan. Semoga kita semua bisa bersama-sama berjuang untuk kehidupan, menciptakan kehidupan yang damai demi kebahagiaan semua makhluk.
"Sabbe Satha Bhavantu Sukhitatha
Semoga semua makhluk berbahagia"
Idam vo natinam hotu sukhita hontu natayo
"Semoga jasa-jasa ini melimpah kepada sanak keluarga yang meninggal"
Indahnya hidup tanpa keakuan, tanpa keakuan, orang tidak akan saling berebut kepentingan, orang tidak akan saling berebut kebahagiaan, hingga harus mengorbankan orang-orang tak bersalah. Indahnya hidup bila dapat saring menebar cinta kasih, saling mengasihi dan saling mengerti. Pemahaman mengenai sifat kehidupan dapat membuat kita merenung tentang kefanaan kehidupan yang terus berubah, semua aspek kehidupan akan berubah entah itu aspek sosial, aspek ekonomi, aspek teknologi, aspek kesehatan dan sebagainya akan terus berubah seiring berkembangnya zaman, tentu aspek batin juga perlu dibina, karena aspek batin yang akan mempengaruhi aspek sosial, ekonomi, teknologi dan lain-lain. kalau aspek batin tidak dibina tidak mengerti ketidakkekalan, ia akan menjadi lengket dan lekat dengan duniawi, ia akan menderita sehingga batinnya tidak terkendali, kemudian bisa timbul niat atau pikiran buruk, menghalalkan segala cara untuk memperoleh kebahagiaan, hingga menyebabkan makhluk lain menderita. bukankah itu merupakan sesuatu hal yang tidak baik ? tidak humanis ?
maka itu kita harus membina aspek batin, memahami ketidakkekalan, memahami anatta sesuatu yang tanpa inti, sadar akan hukum perubahan yang terus terjadi setiap detik dalam semua aspek kehidupan. Dan apabila ada pemahaman saya yang kurang tepat dari pembahasan atau diskusi diatas, saya mohon kritik dan saran dari para pembaca. Saya juga masih belajar untuk memahami sifat kehidupan, yang penuh dengan segala macam keajaiban, keindahan, kesedihan, entah berbagai macam perasaan yang meliputinya.
Anumodana
Mettacittena
Upasaka Kurnia "Candavamso"
atau Yosep Cahyadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar